PENDAHULUAN
Segmentasi pasar merupakan suatu
usaha untuk meningkatkan ketepatan pemasaran perusahaan. Titik awal dari
pembahasan segmentasi manapun adalah pemasaran
masal. Dalam pemasaran masal, penjual menjalankan produksi masal,
distribusi masal, dan promosi masal atas produk bagi semua pembeli.
Argumen bagi pemsaran masal adalah
bahwa ia menciptakan pasar potensial terbesar, yang akan menghasilkan biaya
yang lebih rendah, yang pada gilirannya dapat menghasilkan harga yang lebih
rendah atau marjin yang tinggi. Namun, banyak kritik yang menunjuk ke kenyataan
bahwa pasar itu terpecah-pecah, yang membuat pemasaran masal menjadi lebih
sulit dilaksanakan. Menurut Regis Mc. Kenna: Konsumen memilih lebih banyak cara
berbelanja: mal raksasa, toko-toko khusus, dan superstore; katalog pesanan
melalui surat, jaringan berbelanja dari rumah, dan toko virtual di internet.
Mereka membombardir dengan pesan-pesan yang dilemparkan melalui sejumlah
saluran yang sedang berkembang: televisi umum dan terbatas, radio, jaringan
komputer online, internet, layanan telepon seperti fax dan telemarketing, serta
majalah-majalah pengisi relung pasar dan media cetak lainnya.
Peningkatan jumlah media iklan dan
saluran distribusi menyebabkan kesulitan untuk mempraktekkan pemasaran “satu ukuran
untuk semua”. Tidak mengherankan, beberapa orang telah menyatakan bahwa
pemasaran masal sedang sekarat. Tidak mengejutkan, banyak perusahaan yang
beralih dari pemasaran masal ke pemasaran mikro pada satu dari empat tingkat
berikut ini: pemasaran segmen, pemasaran relung, pemasaran wilayah setempat,
dan pemasaran individual.
Sebuah perusahaan tidak dapat
melayani seluruh pelanggan di pasar yang sangat luas. Pelanggan terlalu banyak
dan tuntutan pembeli berbeda-beda. Perusahaan perlu mengidentifikasi segmen
pasar yang dapat dilayaninya secara paling efektif.
Banyak perusahaan yang memanfaatkan pemasaran sasaran. Di sini penjual
membedakan segmen-segmen pasar utama, membidik salah satu atau dua segmen itu,
dan mengembangkan produk serta program pemasaran yang dirancang khusus bagi
masing-masing segmen. Daripada melakukan usaha pemasaran secara berpencar
(pendekatan “perhatian terpencar”), mereka dapat memusatkan perhatian pada
pembeli yang paling mungkin dapat mereka puaskan (pendekatan “perhatian terpusat”).
MENGIDENTIFIKASI SEGMEN PASAR
DAN MEMILIH PASAR SASARAN
A. Pola Segmentasi Pasar
Segmen pasar dapat dibentuk
dengan banyak cara. Salah satunya adalah dengan mengidentifikasi segmen preferensi. Misalkan pembeli es
krim ditanyai seberapa besar mereka menghargai rasa manis dan kandungan krim
sebagai dua atribut produk. Tiga pola yang berbeda dapat muncul.
- Preferensi homogen: secara kasar konsumen
memiliki preferensi yang sama. Pasar tidak menunjukkan segmen alami. Kita
akan meramalkan bahwa merek yang ada akan serupa dan terkelompok di tengah
skala rasa manis dan kandungan krim.
- Preferensi tersebar: pada kasus ekstrem
lain, preferensi konsumen mungkin tersebar di seluruh bidang, yang
menunjukkan bahwa preferensi konsumen sangat beragam. Merek pertama yang
memasuki pasar kemungkinan mengambil posisi di tengah sehingga menarik
sebagian besar orang. Merek yang berada di tengah akan meminimumkan jumlah
total ketidakpuasan konsumen. Pesaing kedua dapat berlokasi di sebelah
merek pertama dan bertempur untuk mendapatkan pangsa pasar. Atau, ia dapat
berlokasi di sudut untuk menyerang kelompok pelanggan yang tidak puas
terhadap merek yang berada di tengah. Jika beberapa merek ada dalam pasar,
mereka kemungkinan akan mengambil posisi di seluruh bidang dan menunjukkan
perbedaan-perbedeaan yang nyata untuk memenuhi perbedaan preferensi
konsumen.
- Preferensi terkelompok: pasar mungkin
menunjukkan kelompok preferensi yang berbeda-beda yang dinamakan segmen pasar alami. Perusahaan
pertama di pasar itu memiliki tiga pilihan. Ia dapat mengambil posisi di
tengah, berharap dapat menarik semua kelompok. Ia dapat mengambil posisi
di segmen pasar terbesar (pemasaran
terkonsentrasi). Ia dapat mengembangkan beberapa merek, dan
masing-masing diposisikan di segmen yang berbeda-beda. Jika perusahaan pertama
hanya mengembangkan satu merek, pesaing akan masuk dan memperkenalkan
merek di segmen lain.
B. Prosedur Segmentasi Pasar.
Langkah
Satu: Tahap Survei
Periset melakukan wawancara untuk
mencari penjelasan dan membentuk kelompok fokus untuk mendapatkan pemahaman
atas motivasi, sikap, dan perilaku konsumen. Selanjutnya, periset menyiapkan
kuesioner resmi untuk mengumpulkan data mengenai atribut tersebut; kesadaran
merek dan peringkat merek; pola-pola pemakaian produk; sikap terhadap kategori
produk; kondisi demografis, geografis, psikografis, dan mediagrafis responden.
Langkah
Dua: Tahap Analisis
Periset menerapkan analisis faktor terhadap data tersebut
untuk membuang variabel-variabel yang berkorelasi tinggi, kemudian periset
menerapkan analisis kelompok untuk
menghasilkan jumlah segmen yang berbeda-beda secara maksimum.
Langkah
Tiga: Tahap Pembentukan
Masing-masing kelompok dibentuk
berdasarkan perbedaan sikap, perilaku, demografis, psikografis, dan pola media.
Masing-masing segmen dapat diberi nama berdasarkan sifat-sifat dominannya.
Dalam penelitian mengenai pasar rekreasi, Andreasen dan Belk menemukan enam
segmen pasar: orang yang pasif dan senang tinggal di rumah orang yang aktif dan
gemar berolah raga, orang yang berkecukupan dan mempunyai kontrol diri,
pendukung kebudayaan, orang yang aktif dan senang tinggal di rumah dan orang yang aktif bermasyarakat.
C. Dasar Segmentasi Pasar
Konsumen
Segmentasi
Geografis
Segmentasi
geografis mengharuskan pembagian pasar menjadi unit-unit geografis yang
berbeda seperti negara, negara bagian, wilayah, propinsi, kota, atau lingkungan
rumah tangga.
Segmentasi
Demografis
Dalam segmentasi demografis, pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok
berdasarkan variabel-variabel demografis seperti usia, ukuran keluarga, siklus
hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras
generasi, kewarganegaraan, dan kelas sosial.
Segmentasi
Psikografis
Dalam segmentasi psikografis, pembeli dibagi menjadi kelompok yang
berbeda berdasarkan gaya hidup atau kepribadian akan nilai.
Segmentasi
Perilaku
Dalam segmentasi perilaku, pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok
berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakaian, atau tanggapan mereka terhadap suatu
produk.
D. Segmentasi Yang Efektif
Tidak semua segmentasi itu
bermanfaat. Contohnya, pembeli garam meja dapat dibagi menjadi pelanggan
berambut pirang dan coklat. Tetapi warna rambut tidak relevan dengan pembelian
garam. Lagi pula, jika semua pembeli garam membeli jumlah yang sama setiap
bulan, meyakini bahwa semua garam adalah sama, dan ingin membayar harga yang
sama, maka pasar itu hanya dapat disegmentasi secara minimum dari sudut pandang
pemasaran.
Agar dapat berguna, segmen-segmen
pasar haruslah:
- Dapat diukur: ukuran, daya beli, dan
profil segmen dapat diukur.
- Besar: segmen cukup besar dan
menguntungkan untuk dilayani. Suatu segmen harus merupakan sekelompok
homogen terbesar yang paling mungkin, yang berharga untuk diraih dengan
program pemasaran yang dirancang khusus. Tidak ada gunanya, misalnya bagi
perusahaan manufaktur otomotif untuk mengembangkan mobil bagi orang-orang
yang tingginya kurang dari empat kaki.
- Dapat diakses: segmen dapat dijangkau dan
dilayani secara efektif.
- Dapat dibedakan: segmen-segmen secara
konseptual dapat dipisah-pisahkan dan memberikan tanggapan yang berbeda
terhadap elemen dan program bauran pemasaran yang berbeda. Jika wanita
yang telah menikah dan belum menikah memberikan tanggapan yang sama atas
penjualan parfum, mereka bukanlah segmen yang terpisah.
- Dapat diambil tindakan: program-program
yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen-segmen
tersebut.
Pembeli bisnis mungkin mencari kumpulan manfaat yang
berbeda-beda berdasarkan tahap mereka lalui dalam proses keputusan pembelian,
yaitu:
- Calon pembeli pertama kali: para
pelanggan yang belum pernah melakukan pembelian.
- Pemula: para pelanggan yang memulai
hubungan pembelian.
- Berpengalaman: para pelanggan lama yang
menginginkan kecepatan dalam perawatan dan perbaikan, pembuatan produk
berdasarkan pesanan, dan bantuan teknis yang handal.
Selain itu perusahaan juga harus mempelajari empat segmen
bisnis, yaitu:
- Pembeli yang terprogram: pembeli yang
menganggap produk tidak terlalu penting bagi operasi mereka.
- Pembeli hubungan/relasional: pembeli yang
menganggap produk cukup penting dan memiliki pengetahuan tentang tawaran
yang bersaing.
- Pembeli transaksi: pembeli yang
menganggap produk sangat penting bagi operasi mereka.
- Pembeli yang murah: pembeli yang
menganggap produk sangat penting dan meminta potongan harga yang sangat
tinggi serta pelayanan yang sangat baik.
E. Penetapan Pasar Sasaran
Setelah perusahaan
mengidentifikasi peluang-peluang segmen pasarnya, ia harus mengevaluasi beragam
segmen dan memutuskan berapa banyak dan segmen mana yang akan dibidik. Kita
sekarang akan membahas proses pengevaluasian dan pemilihan segmen pasar.
Mengevaluasi
Segmen Pasar
Dalam mengevaluasi segmen pasar yang
berbeda, perusahaan harus memperhatikan dua faktor: daya tarik segmen secara
keseluruhan serta tujuan dan sumber daya perusahaan. serta tujuan dan sumber daya perusahaan.
Pertama, perusahaan harus menanyakan apakah suatu segmen potensial memiliki
karakteristik yang secara umum membuatnya menarik, seperti ukuran, pertumbuhan,
profitabilitas, skala ekonomis, risiko yang rendah. Kedua, perusahaan harus
mempertimbangkan apakah berinvestasi di segmen tersebut masuk akal dengan
memperhatikan tujuan dan sumber daya perusahaan. Beberapa segmen yang menarik
mungkin dilepas karena mereka tidak berkaitan dengan tujuan jangka perusahaan,
atau segmen tersebut harus dilepas jika perusahaan kekurangan satu atau lebih
kompetensi yang dibutuhkan untuk menawarkan nilai yang superior.
Memilih
Segmen Pasar
Setelah mengevaluasi segemen-segmen
yang berbeda, perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola pemilihan pasar
sasaran sebagai berikut:
- Konsentrasi segmen tunggal
- Spesialisasi selektif
- Spesialisasi produk
- Spesialisasi pasar
- Cakupan seluruh pasar.
Pemasaran yang terdiferensiasi biasanya menciptakan lebih
banyak penjualan total daripada pemasaran yang tidak terdiferensiasi. Namun, ia
juga meningkatkan biaya untuk berbisnis. Biaya-biaya berikut mungkin menjadi
lebih tinggi:
- Biaya modifikasi produk: memodifikasi
produk agar persyaratan segmen pasar yang berbeda biasanya terdiri dari
sejumlah biaya litbang, rekayasa, dan atau peralatan khusus.
- Biaya manufaktur: biasanya lebih mahal
untuk memproduksi 10 unit barang dari 10 macam produk yang berbeda daripada
100 unit barang dari satu produk. Semakin lama waktu persiapan produksi
dan semakin kecil volume produk, semakin mahal suatu produk. Sebaliknya,
jika masing-masing model dijual dalam volume yang memadai, biaya waktu
persiapan yang lebih tinggi tersebut mungkin menjadi cukup kecil per
unitnya.
- Biaya administrasi: perusahaan harus
mengembangkan rencana pemasaran yang terpisah untuk setiap segmen pasar. Hal
itu membutuhkan tambahan riset pemasaran, ramalan, analisis penjualan,
promosi, perencanaan, dan manajemen saluran.
- Biaya persediaan: adalah lebih mahal
untuk mengelola persediaan yang terdiri dari berbagai jenis produk.
- Biaya promosi: perusahaan harus
menjangkau segmen pasar yang berbeda dengan program promosi yang berbeda.
Hal itu meningkatkan biaya perencanaan promosi dan biaya media.
KESIMPULAN
Perusahaan-perusahaan biasanya
menjadi lebih efektif bila mereka menetapkan pasar sasarn mereka. Pemasaran
sasaran mencakup tiga aktivitas:
- segmentasi pasar,
- penetapan pasar sasaran, dan
- penentuan posisi pasar.
Pasar dapat ditargetkan pada empat level: segmen, relung (niche), wilayah lokal, dan individual. Segmen pasar adalah kelompok besar yang
dapat diidentifikasi di dalam sebuah pasar. Relung (niche) adalah kelompok yang didefinisikan secara lebih sempit. Para
pemasar melokalisasi kampanye pemasaran khusus untuk wilayah perdagangan,
lingkungan tempat tinggal, dan toko tertentu. Akhirnya, semakin banyak
perusahaan yang mempraktekkan pemasaran yang disesuaikan dengan individu
tertentu dan pemasaran pesanan masal. Di masa depan mungkin akan terlihat lebih
banyak pemasaran pribadi, sebuah
bentuk pemasaran individual dalam merancang produk dan merek mereka.
Ada dua dasar untuk melakukan segmentasi pasar konsumen:
karakteristik konsumen dan tanggapan konsumen. Variabel segmentasi utama bagi
pasar konsumen adalah geografis, demografis, psikografis, dan perilaku.
Variabel-variabel itu dapat digunakan secara tunggal ataupun kombinasi. Pemasar
bisnis juga menggunakan semua variabel ini, bersama-sama dengan variabel
operasi, pendekatan pembelian, dan faktor situasi. Agar dapat berguna, segmen
pasar harus dapat diukur, besar ukurannya, dapat diakses, dapat dibedakan, dan
dapat diambil tindakan.
Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen
pasarnya, ia harus mengevaluasi beragam segmen untuk memutuskan berapa banyak
dan segmen yang mana yang akan dijadikan sasaran. Dalam mengevaluasi
segmen-segmen, ia harus memperhatikan indikator daya tarik segmen serta tujuan
dan sumber daya perusahaan. Dalam memilih segmen mana yang dijadikan sasaran,
perusahaan dapat memilih untuk memusatkan perhatian pada satu segmen, beberapa
segmen, produk yang spesifik, pasar yang spesifik, atau seluruh pasar. Jika ia
memutuskan untuk melayani seluruh pasar, ia harus memilih antara pemasaran yang
terdiferensiasi dan yang tidak terdiferensiasi.
Pemasar juga harus memilih pasar sasaran dengan disertai
tangguang jawab sosial. Pemasar juga harus memantau hubungan antar segmen;
mencakup lingkup segmen yang ekonomis dan potensi pemasaran ke segmen super.
Pemasar harus mengembangkan rencana serangan segmen-per-segmen. Akhirnya, manajer
segmen harus bersiap untuk bekerjasama bagi kepentingan kinerja perusahaan
secara keseluruhan.
Menetapkan strategi pemasaran sasaran melalui segmentasi
pasar merupakan aspek penting dari rencana pemasaran apa saja. Tujuannya adalah
mengidentifikasi dan menggambarkan segmen pasar secara jelas, membidik segmen
khusus, dan selanjutnya menunjukkan dengan cepat manfaat yang dibedakan yang
akan diberi tekanan.
by: Tantowi Azizi Sahoed
No comments:
Post a Comment